Thursday, August 26, 2010

Modul II WINDOWS NETWORKING DALAM SISTEM TCP/IP

Modul II

WINDOWS NETWORKING DALAM SISTEM TCP/IP


Tujuan :

Setelah melakukan Praktikum diharapkan :

· Mahasiswa dapat membangun Jaringan NetBIOS (Windows Network).

· Mahasiswa mampu memahami Proses Pengiriman Data pada Jaringan Windows dan membedakannya dengan Jaringan TCP/IP .

· Mahasiswa mampu memahami Windows Network untuk melakukan Sharing Sumber Daya .

Dasar Teori :

Windows Network

Windows Networking dikembangkan secara terpisah dengan TCP/IP , berjalan pada system Network yang berbeda , dan hanya baru-baru ini saja dikembangkan agar bisa berjalan dengan TCP/IP . Konsekuensinya , arsitektur dan bagaimana ia diimplementasikan sangatlah berbeda dengan Protokol Internet yang sesungguhnya .

Microsoft Windows Networking adalah sebuah Protokol spesifik yang digunakan oleh Komputer berbasis Windows untuk melakukan Sharing Sumber Daya dalam sebuah LAN atau WAN . Anda dengan mudah menginstal Windows pada PC anda dan segera setelah anda menghubungkan dengan LAN , mekanisme sharing akan bekerja secara otomatis . Anda tidak perlu membuat sebuah File Server . Semua PC pada LAN melakukan Sharing Resources sebagai Peer-To-Peer Network .

Microsoft Windows Networking adalah sebuah dunia yang seutuhnya terpisah dengan Protokol Networking yang lain . Karena dikembangkan pada Jalur yang diatur sendiri , tanpa perlu Komentar , Kritik atau Perkembangan Layanannya terhadap Internet dan RFC , terpisah dari Protokol Internet Real yang evolusi bersama dengan Internet dengan Model yang Konsisten , Sistem ini mempunyai perbedaan yang Signifikan dengan TCP/IP .

Microsoft Windows Networking sering disebut NetBIOS (Network Basic Input Output System) Networking . NetBIOS adalah sebuah Layer pada Stack Windows Networking yang merupakan batas antara Alikasi Windows Networking dan Sembarang Sistem Networking dan Sembarang Sistem Network yang digunakan dibagian bawah – TCP/IP , Novel dan sebagainya .

Aplikasi

Transport

Jaringan

Link

Pada Implementasinya , Windows Networking menggunakan Nama dan bukan Nomor IP sebagai Referensi utama suatu Komputer dan Resource lainnya . Hal ini sangat berkebalikan dengan TCP/IP , dimana sebuah Nomor IP dari sebuah Komputer merupakan hal yang penting dan Hostname hamper selalu merupakan Pilihan Alternatif .

- Windows Networking menggunakan Nama yang unik untuk setiap PC dan User .

- Windows Networking menggunakan Nama Group untuk Layanan Network atau Resource lainnya .

Karena Nama merupakan hal yang Pundimental pada Operasi system , maka bagaimana mereka Diresolve menjadi hal yang penting . Terdapat dua cara utama bagaimana sebuah Nama diresolve menjadi Hal yang Penting . Terdapat dua cara Utama bagaimana sebuah Nama di-Resolve menjadi Alamat Komputer (Nomor IP) :

- Menggunakan Paket Broadcast .

- Menggunakan Wins .

Praktek

Alat dan Bahan :

- Tiga buah PC + lan Card dengan Sistem Operasi Ms. Windows 9x .

- Software Ethreal dan Lipcap .

- Satu buah Hub/Swich .

- Kabel UTP .

- RJ-45 Connector .

- Tang Crimping .

Membangun Jaringan Komputer Percobaan




192.168.10.1 192.168.10.2 192.168.10.2

255.255.255.0 255.255.255.0 255.255.255.0




Alice


Bob


Sniffer


Lab :

- Buat Pengkabelan Jaringan seperti Gambar diatas .

- Tentukan IP Address untuk masing-masing Mesin seperti Gambar diatas, berikan Nama Workgroup LABKOM .

v Control Panel > Network > Indentification .

v Berikan Nama pada Kotak Computer Name dan Nama Workgroup pada Kotak Work Group .

v Restart Komputer .

Pelacakan NetBIOS Name Registration

Dasar Teori :

Salah satu Metode Resolusi Nama pada NetBIOS Network adalah dengan melakukan Broadcast “NAME REGISTRATION REQUEST” pada Medium Lokalnya , menuju ke IP Address Broadcast . Registrasi ini dinamakan Name Claim . Semua Mesin pada Subnet yang sama akan mendengarkan Request ini , lalu :

- Jika salah satu dari Mesin-mesin ini sudah mendaftarka diri dengan Nama yang sama, ia mengirim “NEGATIVE NAME REGISTRATION” pada Mesin yang mencoba Mendaftar diri dan proses Registrasi Gagal .

- Jika Mesin ini tidak mengirim Response, maka peminta akan menggunakan mesin ini .

Lab :

- Matikan semua Mesin .

- Hidupkan Mesin Sniffer > Jalnkan Capturing pada Ethereal .

- Hidupkan Mesin Bob .

- Hidupkan Mesin Alice .

- Hentikan Capturing dengan Ethereal .

Pengamatan 1

No


Source IP


Destination IP


Protocol


Info

- Jalankan Capturing pada Ethereal .

- Ganti Nama Mesin Alice dengan Bob > Restart Mesin

- Perhatikan Pesan Kesalahan .

- Hentikan Capturing dengan Ethereal .

- Amati paket-paket yang diperoleh pada Ethereal .

Pengamatan 2

Pesan Kesalahan :

Pengamatan 3

No


Source IP


Destination IP


Protocol


Info

Pelacakan NetBIOS Name Resolution

Dasar Teori :

Kebalikan dari Proses Registrasi Nama adalah Query Name , yang disebut juga Name Resolution . Ketika sebuah Mesin me-Resolve sebuah Nama NetBIOS kedalam Nomor IP, ia membroadcast “Name query request” pada alamat Broadcast Subnet . Jika ada Mesin lain yang terdaftar sebagai nama itu , ia merespon dengan IP Numbernya kepada Peminta . Jika tidak maka peminta akan mengetahui bahwa tidak ada PC dengan nama itu .

Lab :

- Kembalikan Nama-nama Mesin seperti Gambar Jaringan Percobaan Awal .

- Hidupkan semua Mesin .

- Jalankan Ethereal pada Mesin Sniffer > mulai Capturing .

- Ping dari Alice ke Bob .

- Hentikan Ethereal Capturing pada Mesin Sniffer .

- Perhatikan hasil Capturing dengan Ethereal .

Pengamatan 4

No


Source IP


Destination IP


Protocol


Info

Menjelajahi Jaringan

Sharing Sumber Daya

- Sharing File/Folder .

- Saharing Printer .

ROUTING STATIK DAN DINAMIK PADA MIKROTIK OS

ROUTING STATIK DAN DINAMIK PADA MIKROTIK OS

Proses Routing adalah sebuah proses agar router tahu bagaimana dan kemana sebuah paket harus diteruskan. Router mikrotik merupakan salah satu router yang cukup handal dalam merouting jaringan.
Terdapat banyak fungsi/konfigurasi diantaranya : firewall, nat, dhcp, dll.
Pastikan di dalam router terdapat minimal 2 Lan Card (1 Local dan 1 Global )
Langkah-langkah sederhana:
1. Tentukan IP local dan IP public dari ISP.
contoh : IP Local 192.168.1.1/24
IP Global 203.130.111.58/29

2. Configurasi IP address ( Misal nama Mikrotik Router yaitu “Heri” )
[admin@Heri] ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1 --> local
[admin@Heri] ip address add address=203.130.111.58/29 interface=ether2 --> global
Untuk checking nya :
[admin@Heri] ip address print

3. Configurasi Gateway :
[admin@Heri] ip route add gateway=203.130.111.57
note: sesuaikan Gateway yang dipakai.

4. Configurasi DNS
[admin@Heri] ip dns set primary-dns=203.130.208.18 allow-remote-requests=yes
[admin@Heri] ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
note: sesuaikan dengan dns ISP yang di pakai.
5. Setelah Configurasi di atas untuk checking apakah sudah tekoneksi dengan internet yaitu dengan cara:
terminal > ping www.yahoo.com

6. Setelah bisa ping yahoo, kemudian kita konfigurasi sebagai masquerade dengan tujuan semua komputer client yang terhubung ke router bisa internet.
[admin@Heri] ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1

7. Setelah itu configurasi gateway dan dns client ke 192.168.1.1 lalu di coba untuk berselancar.

DHCP (Dynamic Configuration Protokol)
Configurasi untuk DHCP:
1. ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.1.100-192.168.1.254
2. ip dhcp-server network add address=192.168.1.0/24 gateway=192.168.1.1 dns-server=192.168.1.1
3. ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether1 address-pool=dhcp-pool

Graphing
1. tool graphing set store-every=5min
2. tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes
Untuk melihat graph penggunaan internet Local maupun Global dengan cara
http://192.168.1.1/graphs

Routing dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Static Routing – Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute (catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.
2. Dynamic Routing – Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route pada mode konfigurasi global. Adapun format penulisan baris tersebut adalah:
ip route network [mask] {alamat | interface }
dimana:
• network adalah network tujuan
• mask adalah subnet mask
• alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan
• interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan



Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router B.
Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static routing dengan baris perintah seperti berikut:
RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1
Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan static routing berikut:
RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2
Routing Dinamik adalah jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter tertentu sesuai dengan protokolnya. Routing Dinamik diterapkan pada PC yang berfungsi sebagai router dan dibutuhkan router lain yang sama-sama menerapkan sistem routing dinamik, jadi tidak bisa berdiri sendiri seperti halnya Routing statik.
Routing Dinamik menentukan gateway untuk network destination berdasarkan parameter yang didapat dari router lainnya melalui Protokol Multicast, seperti metrik, cost dsb. Protocol RIP dan OSPF menggunakan multicast untuk pertukaran informasi antar router, sedangkan protokol BGP menggunakan koneksi TCP untuk pertukaran routingnya.
Protokol Multicast adalah sebuah pola pengiriman data di mana data dari pengirim (sender) akan diterima secara bersamaan oleh beberapa penerima (recipient). Salah satu keuntungan dari sistem multicast adalah mengurangi beban kerja jaringan (network load). Bayangkan misalnya ketika sebuah rekaman video sebesar 600MB disebarkan ke 10 pengguna, dengan Protokol Unicast, akan ada trafik sebesar 10 x 600 MB, sedangkan dengan multicast, trafik hanya sebesar data asli, yaitu 600MB (tentu saja ditambah overhead yang tidak signifikan besarnya). Perlu diperhatikan bahwa pengiritan trafik ini hanya mungkin terjadi apabila setiap client memperoleh data dalam rentang waktu yang sama. Artinya protokol ini terasa keuntungannya dalam aplikasi semacam video/audio broadcast. Dalam IPv4 protokol multicast masih jarang digunakan sampai ke end-user, tetapi di generasi selanjutnya IPv6 protokol multicast dikembangkan lebih untuk kepentingan audio dan video.
Dalam IPv4 IP address multicast adalah network 224.0.0.0 dengan netmask 255.0.0.0
Selain protokol multicast dikenal juga Protokol Unicast, Protokol Broadcast, dan Protokol Anycast.
OSPF (Open Shortest Path First) adalah salah satu protokol pada keluarga IP, untuk routing dinamik. OSPF dikembangkan karena kebutuhan pada network yang besar dan heterogen. Beberapa keuntungan dari OSPF adalah konvergensi yang cepat, yang pada gilirannya mencegah routing loop dan menghasilkan network yang stabil.
Protokol ini dikembangkan oleh IETF, dan diatur oleh RFC 2328

Mikrotik Sebagai NAT
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu user dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan
Misal kita ingin menyembunyikan jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang satu IP address 202.51.192.42 yang diberikan oleh ISP, yang kita gunakan adalah fitur Mikrotik source network address translation (masquerading) . Masquerading akan merubah paket-paket data IP address asal dan port dari network 192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.
Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus ditambahkan pada konfigurasi firewall:
[admin@Heri] > /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=public

Referensi:
- http://www.mediadotnet.biz/content/network-tutorial-dasar-router-proses-routing
- http://www.indonesiacyber.net
- wiki.linux.or.id/Routing_dinamik
- petunjuk praktikum jaringan komputer

Tuesday, August 17, 2010

Blogger Pictures